Minggu, 30 Juni 2019

Catatan Harian #11

Jadi aku skip catatan ke 10 karena aku terlalu mengantuk, kemarin malam minggu aku hanya ingin tidur lebih lama.

Hari ini kegiatanku mengikuti kegiatan orang tua. Alias menemani. Acara pagi kami pergi ke halal bi halal instansi tempat ibuku mengajar. Acara siang ada pengajian rutin kelompok haji orang tua. Sesuatu yang sama menariknya di kedua acara tersebut adalah anak-anak kecil yang masyaallah memperdengarkan hafalan al-qurannya yang udah buanyak. Ini sebuah tren positif, kalau zaman kuliah dulu pernah bahas juga tentang suatu tren keislaman yang junlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Kalau dulu pas kuliah bahasnya tentang bagaimana keislaman mempengaruhi gaya hidup, branding produk, dsb. Hafalan al quran bukan sekedar gaya hidup menghafal al-quran menjadi visi akhirat juga. Untuk itu ini juga diterapkan menjadi salah satu kurikulum pendidikan di rumah maupun di sekolah.

Semua ingin mencetak hafidz quran, mereka berlomba-lomba mencarikan guru terbaik untuk anaknya lewat sekolah dan pondok yang terpercaya. Para orangtua dan aku sebagai calon orang tua tentunya ingin mendapat mahkota dan jubah kebesaran di akhirat kelak karena anak  menghafalkanal-Quran. Jadi ingat kemarin lusa pas ngikutin salah satu pembukaan rumah tahfidz di kota ku. Pengelola bercerita, dulu ketika dia ingin mrmasukkan anaknya ke pondok pesantren. Guru pesantren ini menanyakan alasan mengapa ia ingin anaknya masuk. Dia jawab intinya pengen mendapat kemuliaan di akhirat karena memiliki putra penghafal. Tapi omongannya dibalik sama ustadznya, kenapa dia sendiri tidak berusaha mebghafalkan untuk memuliakan kedua ortunya yang masih hidup.

Aku seringkali berpikir seperti itu, kalau punya anak inginnya hafal alquran juga. Tapi kok ya akunya nggak berusaha apa-apa. Hafalan dikit, ngaji ya biasa-biasa. Terlalu egois kata ustadznya gituuu...

Seneng lihat tren positif ini, semoga kebaikannya menular dan kebaikannya mrmasuki hati-hati kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar