Jumat, 14 Maret 2014

Kontroversi Kampus Konservasi

Isu konservasi mulai memanas kembali setelah ada kebijakan baru yang memperbolehkan kendaraan dosen juga karyawan masuk dan parkir di sekitar gedung-gedung di lingkungan kampus. Namun tidak demikian dengan kendaraan milik mahasiswa, kendaraan milik mahasiswa masih menempati lahan parkir yang ada di beberapa titik di kampus ini.
Banyak mahasiswa yang protes, mengecam di media social, atau bahkan menghadap ke petinggi kampus untuk membahas permasalahan ini, dll.
“ini tidak adil, kenapa kendaraan mahasiswa tidak boleh masuk kampus sedangkan kendaraan milik dosen dan karyawan boleh?!”
“kasihan dosen dan karyawan yang sudah sepuh, mereka akan kelelahan jika berjalan cukup jauh”
“apa perlu label konservasi di hapus dari kampus kita?!”
“lalu apa yang akan menjadi nilai beda kampus kita dengan kampus lainnya?”
“katanya menyediakan bis kampus untuk membantu menjangkau tempat yang jauh bila harus jalan kaki, kok bis kampus ternyata rutenya tidak menjangkau semua tempat?”
Mungkin celotehan diatas adalah celotehan beberapa orang di kampus UNNES baru-baru ini, mmm.. atau mungkin hanya berkeliaran di kepala saya?
Menurut saya, banyak hal tentang konservasi yang perlu kita (sebagai mahasiswa) cermati selain transportasi dalam kampus, lupakan sejenak tentang itu. Dibawah ini adalah poin lain yang perlu kita pikirkan bersama-sama:
  • ·         Pertama, sampah! Banyak sekali mahasiswa yang nggak peduli soal sampah, asal taruh, asal buang.. mulai di bawah bangku dikelas sampai kursi-kursi taman. Belum lagi kalau ada acara mahasiswa, mulai kardus snack, bungkus makan, botol minum, berserakan! Panitia yang harus membersihkan, atau bahkan sampai harus petugas kebersihan turun tangan. Suatu hari, saya melihat mahasiswi buang sampah rumah tangga di sungai, astaga, ketika saya menanyakan tentang hal itu kepada salah seorang teman saya, ia membenarkan katanya kos tidak menyediakan bak sampah..
  • ·         Kedua, rokok bro.. dimana-mana asap rokok. Kesan pertama saya masuk kampus dan melihat beberapa mahasiswa asik nongkrong dan merokok: (maaf) “ndeso banget, urakan, nggak kayak mahasiswa.” sudah keterlaluan soalnya, bahkan di koridor gedung pun banyak yang merokok! Kalau saya bilang, ini kampus, seharusnya ada larangan merokok di dalamnya.
  • ·         Menginjak taman. Biar cepet sampai lewat taman aja deh, nggak peduli kalau tanaman itu makhluk hidup juga, nggak peduli taman itu dibangun pakai duit yang nggak sedikit pula.

Jadi menurut saya, stop kebanyakan protes soal kendaraan yang nggak boleh masuk ke lingkungan kampus, bukankah parkir punya mahasiswa tempatnya nggak terlalu jauh dari gedung-gedung perkualiahan dan pusat kegiatan mahasiswa?
 Sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya? Sudahkah kita berusaha bijak dalam penggunaan listrik dan air? Sudahkan kita bertindak ramah pada hewan dan tumbuh-tumbuhan? Semua itu dimulai dari dalam diri kita, mulai menghidupkan nilai konservasi dalam aktivitas keseharian kita. Sehingga, konservasi di kampus UNNES bukan hanya label, melainkan cerminan dari setiap diri penghuni kampus ini.
Saya meyakini, kebijakan tentang kendaraan yang boleh masuk kampus akan di kaji ulang, entah dibuat seperti apa lagi..
Semangat untuk para pejuang kampus konservasi! J

Terimakasih sudah membaca, maaf atas segala kesalahan dan tutur kata. Sebelumnya, Saya tidak pernah seserius ini dalam menulis di tertawarenyah.blogspot.com


1 komentar: